Mekongganews.id, KOLAKA – Puluhan warga Desa Pesouha melakukan aksi protes di depan pintu portal yang digunakan oleh perusahaan tambang PT. Vale dan PT. IPIP untuk melintas sehari-hari. Aksi tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Desa Pesouha, Yastrin Sutrisno.
Aksi protes ini dipicu oleh dugaan bahwa PT. Vale dan PT. IPIP, yang beroperasi di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, kurang serius dalam memberdayakan masyarakat lokal. Hal ini terlihat dari minimnya jumlah rekrutmen masyarakat lokal dibandingkan dengan warga dari luar Kabupaten Kolaka.
Masyarakat Pesouha, bersama warga dari desa-desa sekitar seperti Huko-Huko, Longori, dan Baula, menyampaikan dua tuntutan utama kepada pihak perusahaan:
- Meminta agar PT. Vale dan PT. IPIP memberikan kesempatan lebih besar kepada masyarakat lokal untuk bekerja, khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar wilayah operasional perusahaan.
- Meminta agar tenaga kerja dari luar daerah yang dipekerjakan oleh subkontraktor PT. Vale dan PT. IPIP, dan tidak memiliki keterampilan yang sesuai, segera dipulangkan.
Dalam aksi ini, warga menutup akses jalan sehingga bus yang mengangkut karyawan yang hendak memasuki area IUP PT. Vale dan PT. IPIP tertahan di pintu portal. Mereka meminta agar pihak manajemen perusahaan hadir langsung untuk memberikan penjelasan terkait kebijakan penerimaan tenaga kerja.
KNI (Kolaka Nikel Indonesia), yang merupakan subkontraktor PT. Vale, menjelaskan bahwa saat ini belum ada proyek pembangunan smelter di PT. Vale, sehingga kebutuhan tenaga kerja masih terbatas pada pembenahan wisma dan pengurusan lahan. Namun, pihak KNI menegaskan komitmen mereka untuk memberikan peluang kepada masyarakat lokal bersama subkontraktor PT. IPIP.
Sebagai bentuk protes, Kepala Desa Pesouha tetap menutup akses jalan hingga tercapai kesepakatan yang memuaskan terkait penerimaan tenaga kerja lokal.
Pihak berwenang setempat saat ini sedang berupaya memfasilitasi dialog antara masyarakat dan perusahaan guna mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak terkait. Aksi protes ini mencerminkan pentingnya partisipasi dan keberpihakan terhadap masyarakat lokal dalam pembangunan dan operasional perusahaan besar di daerah. (*)