Utang Indonesia Tembus Ribuan Triliun di Era Sri Mulyani, Ekonom: Perlu Figur yang Lebih Kreatif

- Editor

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 11:38 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jumlah Hutang RI Capai Ribuan Triliunan di Masa Menkeu Sri Mulyani, Ekonom: Perlu Sosok yang Lebih Kreatif. (Foto: Istimewa)

Jumlah Hutang RI Capai Ribuan Triliunan di Masa Menkeu Sri Mulyani, Ekonom: Perlu Sosok yang Lebih Kreatif. (Foto: Istimewa)

Mekongganews.id, KOLAKA – Satu dekade terakhir kepemimpinan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, jumlah utang negara Republik Indonesia (RI) kini sudah mencapai angka ribuan triliun Rupiah.

Dilansir dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), total jumlah utang negara sudah mencapai Rp8.461,93 triliun per akhir Agustus 2024, lengkap dengan rasio 38,49 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Selain masalah utang yang menumpuk, Indonesia kini juga harus dihadapkan dengan permasalahan kesenjangan sosial yang kian terus melebar.

Meskipun berbagai program sosial telah diluncurkan, faktanya kesenjangan pendapatan dan ketimpangan akses terhadap layanan publik masih sangat nyata di Indonesia.

Menurut keterangan Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan “Veteran” Jakarta, Achmad Nur Hidayat, hal ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal yang diterapkan Menkeu Sri Mulyani belum mampu menciptakan pertumbuhan yang inklusif.

“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, kebijakan fiskal harus dirancang agar lebih inklusif, dengan menempatkan redistribusi kekayaan dan akses yang lebih luas ke layanan dasar sebagai prioritas,” ujar Achmad saat dihubungi oleh awak media Jumat 11 Oktober 2024.

Dalam keterangannya, Achmad menilai bahwa Menkeu Sri Mulyani belum mampu menghadirkan kebijakan yang bisa menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan kesejahteraan secara efektif.

Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa saat ini Indonesia tengah berada pada posisi yang krusial,di mana tantangan ekonomi semakin kompleks dan membutuhkan solusi yang out of the box.

Untuk mencapai lompatan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, Indonesia membutuhkan pemimpin ekonomi yang kreatif, berani mengambil risiko, dan mampu melihat peluang di tengah tantangan.

“Kebijakan fiskal yang hanya berfokus pada stabilitas dan pembangunan infrastruktur besar-besaran tanpa hasil yang jelas tidak akan cukup,” pungkas Achmad.

Oleh karena itulah, Achmad menilai bahwa sosok baru di posisi Menteri Keuangan harus mampu merombak kebijakan fiskal dengan lebih berani, fokus pada investasi di sektor-sektor masa depan seperti ekonomi digital, energi terbarukan, dan inovasi teknologi.

Selain itu, pemimpin baru juga harus mampu mendesain kebijakan yang lebih mendukung transformasi ekonomi hijau dan transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi global yang semakin berfokus pada keberlanjutan. (*)

Berita Terkait

Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri
Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Pada 31 Maret 2025
Demonstran Dirikan Kemah di Depan DPR Jelang Pengesahan Revisi UU TNI
Ketua DPR RI Angkat Bicara soal Penjagaan Koopssus TNI di Hotel Fairmont
Presiden Prabowo Bakal Bentuk Koperasi Desa Merah Putih
Perbedaan Awal Puasa di Indonesia dan Singapura-Brunei, Ini Penjelasan Menteri Agama
Presiden Prabowo Janji Bersihkan Korupsi Pertamina dan Bela Rakyat
Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Larang Ikut Retreat Usai Hasto Ditahan

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 10:07 WITA

Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri

Sabtu, 29 Maret 2025 - 20:20 WITA

Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Pada 31 Maret 2025

Kamis, 20 Maret 2025 - 01:54 WITA

Demonstran Dirikan Kemah di Depan DPR Jelang Pengesahan Revisi UU TNI

Senin, 17 Maret 2025 - 22:40 WITA

Ketua DPR RI Angkat Bicara soal Penjagaan Koopssus TNI di Hotel Fairmont

Selasa, 4 Maret 2025 - 05:49 WITA

Presiden Prabowo Bakal Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Sabtu, 1 Maret 2025 - 01:35 WITA

Perbedaan Awal Puasa di Indonesia dan Singapura-Brunei, Ini Penjelasan Menteri Agama

Rabu, 26 Februari 2025 - 20:02 WITA

Presiden Prabowo Janji Bersihkan Korupsi Pertamina dan Bela Rakyat

Jumat, 21 Februari 2025 - 09:16 WITA

Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Larang Ikut Retreat Usai Hasto Ditahan

Berita Terbaru


Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef (kanan) bersama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan (kiri). (Foto: Istimewa)

Nasional

Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri

Sabtu, 19 Apr 2025 - 10:07 WITA