Mekongganews.id, KOLAKA – Tim Pengabdian Masyarakat Pemula, yang terdiri dari sejumlah dosen dan mahasiswa, telah melaksanakan program pengabdian masyarakat berbasis mitra usaha di Pondok Pesantren Al Anshar, Timor Timur.
Program ini bertujuan untuk mendukung pengembangan usaha di pesantren melalui penerapan inovasi teknologi, khususnya di bidang pertanian hidroponik.
Dosen-dosen yang terlibat berasal dari dua perguruan tinggi, yakni Universitas Almarisah Madani dan Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia.
Anggota tim dosen terdiri dari apt. Fhahri Mubarak, S.Farm., M.Si., apt. Khairuddin, S.Si., M.Si., dan Dr. Sri Prilmayanti Awaluddin, S.E., M.M. Sementara itu, para mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam program ini adalah Siti Yuki Oktafitriah Azis, Reski, dan Dirgaraya Kala’ Padang.
Ketua tim pengabdian, apt. Fhahri Mubarak, menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan berupa alat inovasi teknologi untuk mendukung kegiatan budidaya tanaman hidroponik di pesantren.
“Kami berharap dengan adanya bantuan ini, kualitas tanaman yang dihasilkan dapat lebih baik, serta proses pemasaran hasil pertanian menjadi lebih optimal,” ujarnya.
Apt. Khairuddin menambahkan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi mitra usaha, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para dosen dan mahasiswa.
“Kami dapat menyaksikan langsung dampak penerapan teknologi hidroponik dalam meningkatkan produksi tanaman di lapangan. Selain itu, kolaborasi ini memberikan kami kesempatan untuk belajar dari aspek teknis hingga interaksi sosial dengan mitra usaha,” jelas Khairuddin.
Dr. Sri Prilmayanti juga memberikan pandangan tentang dampak ekonomi yang dihasilkan oleh program ini.
“Program pengabdian ini memberikan manfaat signifikan bagi ekonomi lokal, terutama bagi Pondok Pesantren Al Anshar. Dengan dukungan alat inovasi hidroponik, pesantren kini mampu memproduksi tanaman dengan kualitas yang lebih baik dan dalam jumlah yang lebih besar. Ini tentu saja meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan membuka peluang usaha baru bagi pesantren. Lebih dari itu, pesantren ini bisa menjadi role model bagi masyarakat sekitar dalam penerapan teknologi pertanian modern, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini,” katanya.
Salah satu mahasiswa yang terlibat, Siti Yuki Oktafitriah Azis, juga berbagi pengalamannya.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami sebagai mahasiswa. Kami tidak hanya belajar tentang teknologi pertanian secara langsung, tetapi juga merasakan betapa pentingnya kontribusi kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi teknologi,” ungkapnya.
Program pengabdian ini terlaksana dengan dukungan dana hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) tahun anggaran 2024. Kegiatan ini menunjukkan kolaborasi yang solid antara dosen dan mitra usaha dalam meningkatkan produktivitas pertanian berbasis teknologi hidroponik.
Melalui program ini, Tim Pengabdian Masyarakat Pemula berharap usaha yang dijalankan Pondok Pesantren Al Anshar dapat terus berkembang, serta memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar.