Mekongganews.id, KOLAKA – Pemerintah Israel melaporkan bahwa wabah West Nile Virus (WNV) yang kini melanda negara tersebut telah menginfeksi sedikitnya 100 orang. Dari ratusan kasus tersebut, lima orang dinyatakan meninggal dunia di Rabin Medical Center-Kampus Beilinson, sementara tiga orang lainnya dalam kondisi kritis dirawat di Sheba Medical Center.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), West Nile Virus pertama kali ditemukan di Afrika dan telah menyebar ke Timur Tengah, Eropa, Amerika Utara, dan Asia Barat. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex sp.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan dr. Achmad Farchanny, MKM, memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan terkait penyebaran virus ini di Indonesia.
“Belum ada laporan,” kata Farchanny ketika dihubungi pada Rabu, 3 Juli 2024. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tidak menutup kemungkinan WNV dapat menyebar ke Indonesia, mengingat vektor penular West Nile, nyamuk Culex sp., juga ditemukan di Indonesia.
“Nyamuk Culex sp. yang ada di Indonesia adalah Culex quinquefasciatus, yang juga merupakan vektor penular penyakit filariasis (kaki gajah). Nyamuk ini biasanya ditemukan di sekitar rumah dan berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang,” tuturnya.
Untuk mencegah penyebaran virus ini, dr. Farchanny menekankan pentingnya mengendalikan populasi nyamuk Culex di sekitar rumah. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan, mengalirkan selokan yang tergenang, menggunakan repellent atau insektisida rumah tangga, serta mengenakan pakaian lengan panjang saat beraktivitas di luar rumah.
Ia juga menekankan bahwa hingga saat ini belum ada vaksin atau obat spesifik untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit WNV.
“Pengobatan bersifat suportif, belum ada pengobatan spesifik,” ungkapnya.
Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi WNV meliputi demam, sakit kepala, rasa lelah, nyeri badan, mual, muntah, ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat berkembang menjadi meningitis West Nile dengan gejala seperti nyeri kepala hebat, demam tinggi, kaku kuduk, disorientasi, koma, gemetar, kejang, kelemahan otot, dan kelumpuhan.
“Diperkirakan sekitar 1 dari 150 orang yang terinfeksi WNV akan mengalami gejala yang lebih parah,” tandasnya.