Realisasi PNBP ESDM 2024 Tembus Rp 269,5 Triliun, Sektor Minerba Berkontribusi Paling Besar

- Editor

Senin, 3 Februari 2025 - 14:36 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil merealisasikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 269,5 triliun pada tahun 2024. (Foto: Istimewa)

ementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil merealisasikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 269,5 triliun pada tahun 2024. (Foto: Istimewa)

Mekongganews.id, KOLAKA- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil merealisasikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 269,5 triliun pada tahun 2024. Angka ini naik 115 persen dari target yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni Rp 234,2 triliun.

“Target PNBP kita di 2024 itu sebesar Rp 234,2 triliun, namun realisasinya mencapai Rp 269,5 triliun. Artinya, terjadi kenaikan yang cukup signifikan,” ungkap Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2).

Penerimaan terbesar berasal dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba), yang menyumbang Rp 140,5 triliun. Sektor minyak dan gas (migas) menyumbang Rp 110,9 triliun, sementara sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) berkontribusi sebesar Rp 2,8 triliun. Adapun penerimaan dari sektor lainnya mencapai Rp 15,4 triliun.

“Terdiri dari migas sebesar Rp 110,9 triliun, dari minerba Rp 140,5 triliun, EBTKE Rp 2,8 triliun, dan lainnya Rp 15,4 triliun,” jelas Bahlil.

Meski berhasil melampaui target, Bahlil mengakui bahwa realisasi PNBP ESDM tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai Rp 299,5 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya harga komoditas minerba di pasar global.

“Pasti teman-teman bertanya kenapa terjadi penurunan PNBP dari tahun 2023 ke 2024. Ini terjadi karena sektor mineral dan batu bara mengalami penurunan. Kenapa turun? Karena harga global sedang turun,” jelasnya.

Kementerian ESDM terus berupaya mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor energi dan sumber daya mineral melalui kebijakan yang adaptif dan inovatif, guna menjaga kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional.

 

Berita Terkait

Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri
Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Pada 31 Maret 2025
Demonstran Dirikan Kemah di Depan DPR Jelang Pengesahan Revisi UU TNI
Ketua DPR RI Angkat Bicara soal Penjagaan Koopssus TNI di Hotel Fairmont
Presiden Prabowo Bakal Bentuk Koperasi Desa Merah Putih
Perbedaan Awal Puasa di Indonesia dan Singapura-Brunei, Ini Penjelasan Menteri Agama
Presiden Prabowo Janji Bersihkan Korupsi Pertamina dan Bela Rakyat
Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Larang Ikut Retreat Usai Hasto Ditahan

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 10:07 WITA

Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri

Sabtu, 29 Maret 2025 - 20:20 WITA

Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Pada 31 Maret 2025

Kamis, 20 Maret 2025 - 01:54 WITA

Demonstran Dirikan Kemah di Depan DPR Jelang Pengesahan Revisi UU TNI

Senin, 17 Maret 2025 - 22:40 WITA

Ketua DPR RI Angkat Bicara soal Penjagaan Koopssus TNI di Hotel Fairmont

Selasa, 4 Maret 2025 - 05:49 WITA

Presiden Prabowo Bakal Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Sabtu, 1 Maret 2025 - 01:35 WITA

Perbedaan Awal Puasa di Indonesia dan Singapura-Brunei, Ini Penjelasan Menteri Agama

Rabu, 26 Februari 2025 - 20:02 WITA

Presiden Prabowo Janji Bersihkan Korupsi Pertamina dan Bela Rakyat

Jumat, 21 Februari 2025 - 09:16 WITA

Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Larang Ikut Retreat Usai Hasto Ditahan

Berita Terbaru


Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef (kanan) bersama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan (kiri). (Foto: Istimewa)

Nasional

Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri

Sabtu, 19 Apr 2025 - 10:07 WITA