Mekongganews.id, KOLAKA – Dr. Adian Husaini, Ketua Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia Pusat, menghadiri kegiatan di Makassar pada hari Ahad, 30 Juni 2024. Setelah menyampaikan kajian ilmiah bertajuk “Peran Ulama Dalam Perumusan Pancasila”, beliau menyempatkan diri menyapa para mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Dewan Da’wah Sulsel di Lantai 2 Masjid Sultan Alauddin.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Adian memberikan ruang bagi para mahasiswa yang berasal dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan, seperti Luwu, Bulukumba, Jeneponto, Gowa, hingga NTT, untuk memperkenalkan diri.
Pada awal kuliahnya, beliau membahas QS. Fushshilat: 33 dan Muhammad: 7 mengenai keutamaan menjadi dai dan pentingnya bersabar serta teguh dalam menapaki jalan dakwah. Ustadz Adian menekankan bahwa seorang dai harus siap berkomitmen menjadi guru yang mengajar orang shalat dan mengaji, sebagaimana pesan KH. Imam Zarkasyi, pendiri Gontor.
Dalam pemaparannya kepada para mahasiswa ADI, Ustadz Adian menekankan bahwa hasil pendidikan harus melahirkan generasi yang sesuai dengan QS. Al Maidah: 54, yaitu generasi yang mencintai dan dicintai Allah, berkasih sayang dengan orang mukmin, bersikap tegas kepada orang kafir, berjihad di jalan Allah, dan tidak takut terhadap celaan.
Ustadz Adian juga menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam yang baik adalah seperti yang disebutkan dalam QS. Al-Anfal: 65, di mana lulusannya diharapkan memiliki kekuatan setara dengan 100 orang kafir atau minimal 10 kali lipatnya. Karakter lain yang harus dimiliki adalah seperti yang disebutkan dalam QS. An Nisa: 69, yaitu menjadi orang-orang yang mendapatkan nikmat dari golongan Nabi, Shiddiq, Syuhada, Shalihin, yang merupakan sebaik-baiknya teman.
Menutup kuliahnya, Ustadz Adian menegaskan bahwa menjadi mahasiswa ADI adalah suatu kebanggaan, karena kampus ini merupakan yang terbaik dalam mencetak manusia terbaik. Setelah lulus, mereka diharapkan bisa mengajar orang mengaji, shalat, dan menjalankan tugas-tugas nabi lainnya. Beliau mengingatkan para mahasiswa agar tidak minder (malu), karena tujuan pendidikan ADI adalah melahirkan dai yang tangguh.