Mekongganews.id, KOLAKA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mendorong pemerataan laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) sebagai langkah preventif dalam menghadapi penyakit menular dan tidak menular di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam sebuah rapat koordinasi nasional yang bertujuan untuk memperkenalkan labkesmas secara luas serta memperkuat dukungan dari mitra dan sektor swasta dalam penyelenggaraannya.
Menkes Budi menegaskan bahwa upaya pencegahan merupakan langkah terbaik untuk melindungi kesehatan masyarakat. “Jadi bagaimana kita bisa mengetahui sumber penyakitnya, faktor risikonya, dan menanganinya sejak dini, kalau bisa sebelum sakit,” ujar Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Pemerataan fasilitas labkesmas ini merupakan salah satu mandat utama yang diemban oleh Menkes Budi. “Presiden terpilih ingin sekali agar fasilitas kesehatan dibikin merata di seluruh kabupaten/kota,” jelasnya.
Untuk itu, diperlukan adanya fasilitas laboratorium yang mampu mendeteksi potensi penyakit melalui surveilans maupun skrining.
Lebih lanjut, Menkes Budi menjelaskan bahwa Kemenkes memiliki dua jenis laboratorium, yaitu laboratorium klinis di rumah sakit untuk orang sakit dan laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) untuk orang sehat.
Labkesmas ini, lanjutnya, telah dilengkapi dengan berbagai alat tes yang diperlukan masyarakat, seperti cek darah, kolesterol, gula, tekanan darah, serta tes untuk mendeteksi TBC, HIV, dan mpox secara dini.
Menkes Budi juga mengungkapkan bahwa fasilitas labkesmas nantinya akan tersedia hingga ke tingkat posyandu dan puskesmas.
“Jadi nanti akan banyak rapid test yang kita sebar ke seluruh puskesmas, posyandu untuk bisa melakukan deteksi dini. Baik itu penyakit menular maupun penyakit tidak menular,” tandasnya.