Mekongganews.id, KOLAKA- Di tengah hiruk-pikuk kampanye calon kepala daerah yang memaparkan visi dan misi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bulan depan, warga Kelurahan Tonganapo gotong royong bangun tanggul penahan banjir di Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Masyarakat setempat memilih untuk fokus pada masalah lingkungan yang mereka hadapi. Memasuki musim barat, masyarakat pesisir pantai Tonganapo bergotong royong untuk mencegah banjir yang kerap melanda akibat pintu sungai yang tertutup pasir.
Fikrul, salah satu warga setempat yang terlibat dalam kegiatan gotong royong tersebut, bahkan rela mengeluarkan dana pribadi puluhan juta rupiah demi membantu masyarakat.
Dana ini digunakan untuk menyewa alat berat, yakni ekskavator, guna membangun tanggul seadanya di area pesisir desa. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi ancaman banjir dan abrasi pantai yang selalu mengancam saat musim barat tiba, seperti yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
“Kami bekerja bersama masyarakat untuk membangun tanggul sementara dari karung yang diisi tanah dan dipatok dengan bambu. Tanggul ini diharapkan mampu menahan pasir dan mencegah abrasi atau banjir yang bisa disebabkan oleh ombak besar,” ujar Irwan, Kepala Dusun setempat yang turut serta dalam kegiatan gotong royong ini, Senin (21/10/2024).
Kegiatan gotong royong ini mendapat apresiasi luas dari warga desa lainnya. Mereka menilai bahwa aksi bersama ini tidak hanya penting dalam menjaga lingkungan dan mengantisipasi bencana alam, tetapi juga mempererat solidaritas antarwarga.
“Kami sudah belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Musim barat selalu membawa masalah besar, terutama bagi masyarakat pesisir. Dengan langkah preventif seperti ini, kami berharap dampak yang ditimbulkan bisa diminimalkan,” tambah Fikrul yang juga menjadi motor penggerak kegiatan tersebut.
Musim barat yang biasanya berlangsung selama beberapa bulan menjadi tantangan besar bagi warga pesisir di banyak wilayah Indonesia, termasuk di Tonganapo. Banjir, abrasi, dan tertutupnya pintu sungai akibat tumpukan pasir adalah beberapa ancaman yang selalu menghantui warga.
Oleh karena itu, upaya bersama seperti ini menjadi sangat penting dalam menghadapi perubahan cuaca dan bencana alam.
Masyarakat berharap, dengan adanya tanggul yang mereka bangun secara mandiri ini, kelangsungan hidup mereka di wilayah pesisir bisa lebih terjamin dan ancaman banjir akibat ombak besar bisa diminimalkan.
Kami juga mengapresiasi langkah Fikrul yang tidak segan-segan mengeluarkan dana pribadi demi kepentingan masyarakat luas.