Mekongganews.id, KOLAKA- Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berlangsung khidmat di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Senayan, Jakarta, pagi ini.
Acara yang bersejarah ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube MPR RI dan menjadi sorotan nasional dan internasional.
Setelah mengucapkan sumpah dan janji sebagai Presiden, Prabowo Subianto langsung naik ke podium untuk memberikan orasi pertamanya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Dalam pidato pembukaannya, Prabowo menyampaikan penghormatan kepada seluruh tamu undangan, termasuk para utusan dari negara-negara sahabat.
Menariknya, Presiden Prabowo menyebut satu per satu nama dan jabatan tamu negara tersebut tanpa teks atau bantuan, sebuah pemandangan yang mengejutkan dan mengesankan publik.
Lebih dari 30 utusan dari berbagai negara, yang terdiri atas presiden, perdana menteri, menteri luar negeri, menteri pertahanan, serta utusan khusus, hadir dalam acara pelantikan ini. Namun yang paling mengesankan, Presiden Prabowo hafal seluruh nama dan jabatan mereka dengan sempurna.
Saat Prabowo menyebut nama para tamu negara asing secara langsung dan tepat, publik di kolom live chat siaran langsung YouTube MPR RI terkejut dan penuh kekaguman. Banyak yang memuji ingatan kuat sang presiden serta kedekatan hubungannya dengan negara-negara sahabat.
Beberapa komentar menyatakan bahwa kemampuan tersebut bukan hanya hasil dari ingatan yang luar biasa, melainkan juga menunjukkan hubungan erat Prabowo dengan tokoh-tokoh dunia.
Sebagai mantan Menteri Pertahanan, Prabowo dikenal luas memiliki jaringan diplomatik yang kuat di tingkat internasional.
Pengalaman panjangnya dalam geopolitik global telah memperkuat hubungan persahabatannya dengan banyak pemimpin dunia, sehingga tidak mengherankan jika ia mampu mengenali dan mengingat setiap nama tamu dengan mudah.
Orasi pertama Presiden Prabowo Subianto ini menegaskan kembali visinya untuk mempererat hubungan Indonesia dengan komunitas internasional, serta memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral di berbagai sektor.
Dengan cara yang penuh percaya diri dan karismatik, Prabowo menutup pidatonya dengan menekankan pentingnya perdamaian global dan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan dunia masa kini.