Ketua DPD II KNPI Kolaka, Wandhi Pratama Putra: Kampanye Dengan Memaku Banner di pohon bukan Hanya Tidak Etis, Tapi Juga Primitif

- Editor

Kamis, 14 November 2024 - 15:02 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPD II KNPI Kolaka, Dr. Wandhi Pratama Putra, SH.,M.Kn. (Foto: Istimewa)

Ketua DPD II KNPI Kolaka, Dr. Wandhi Pratama Putra, SH.,M.Kn. (Foto: Istimewa)

Mekongganews.id, KOLAKA- Ketua DPD II KNPI Kolaka, Wandhi Pratama Putra, angkat bicara mengenai maraknya pemasangan alat peraga kampanye (APK) dengan memaku banner atau pamflet calon Bupati dan Wakil Bupati Kolaka di pohon-pohon di sepanjang jalan utama dan lingkungan warga.

Ia menilai tindakan itu mengabaikan hak hidup lingkungan dan keindahan daerah.

“Pohon juga merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang berhak tumbuh dan hidup dengan baik. Di era modern dan serba digital ini, cara kampanye dengan memaku banner di pohon bukan hanya tidak etis, tapi juga primitif,” ungkap Wandhi dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).

Paslon bupati dan wakil bupati kolaka memaku pohon sepanjang jalan
Banner paslon bupati dan wakil bupati kolaka nomor urut 2 memaku pohon sepanjang jalan

Menurutnya, penggunaan paku untuk memasang banner atau pamflet tidak hanya merusak estetika daerah, tetapi juga merugikan pohon sebagai bagian dari ekosistem yang perlu dilindungi.

Ia menyesalkan bahwa sebagian tim sukses calon kepala daerah masih menggunakan metode kampanye yang merusak lingkungan.

“Kita sudah memasuki zaman teknologi modern, sosialisasi kampanye semestinya dilakukan dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan sesuai perkembangan zaman. Menancapkan paku pada pohon sama saja dengan berpikir secara primitif,” tegas Wandhi.

Ia mendesak agar pihak terkait, seperti Satpol PP, Bawaslu, KPU Kabupaten Kolaka serta instansi terkait, segera mengambil langkah tegas untuk menertibkan alat peraga kampanye yang dipasang dengan cara tersebut.

Wandhi juga menyinggung pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman, yang melarang tindakan perusakan terhadap tumbuhan, termasuk memaku pohon.

“Mengapa memaku pohon dilarang? Karena dapat mengganggu kesehatan pohon. Kambium dalam tubuh pohon bisa rusak, membuatnya rentan terhadap penyakit. Tindakan ini bukan hanya melanggar aturan, tapi juga merugikan lingkungan,” jelas Wandhi.

Berita Terkait

Hasil Rapat Pleno KPU: Amri-Husmaluddin Menang di Pilkada Kolaka 2024
Besok! KPU Kolaka Gelar Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Demo di Kantor DPC PDIP Kolaka, Massa Tuntut Ketua Dicopot
Usai Pemungutan Suara Pilkada Sultra, Andi Sumangerukka dan Lukman Abunawas Bertemu dan Berpelukan
Hasil Quick Count SDI: BERAMAL Menang Telak 60,07 % di Pilkada Kolaka
Survei SDI Klaim BERAMAL Menangi Pilkada Kolaka 2024
Hasil Survei JSI dan SDI: BERAMAL Unggul di Pilkada Kolaka 2024, JADI Tertinggal
Tak Ikut Debat Ke 3, TIM 28 BERAMAL: Pilih Kampanye Dialogis Langkah Bijak Jelang Pencoblosan Pilkada Kolaka

Berita Terkait

Kamis, 5 Desember 2024 - 05:13 WITA

Hasil Rapat Pleno KPU: Amri-Husmaluddin Menang di Pilkada Kolaka 2024

Selasa, 3 Desember 2024 - 20:02 WITA

Besok! KPU Kolaka Gelar Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Senin, 2 Desember 2024 - 15:21 WITA

Demo di Kantor DPC PDIP Kolaka, Massa Tuntut Ketua Dicopot

Minggu, 1 Desember 2024 - 16:32 WITA

Usai Pemungutan Suara Pilkada Sultra, Andi Sumangerukka dan Lukman Abunawas Bertemu dan Berpelukan

Rabu, 27 November 2024 - 20:32 WITA

Hasil Quick Count SDI: BERAMAL Menang Telak 60,07 % di Pilkada Kolaka

Kamis, 21 November 2024 - 01:11 WITA

Survei SDI Klaim BERAMAL Menangi Pilkada Kolaka 2024

Rabu, 20 November 2024 - 08:44 WITA

Hasil Survei JSI dan SDI: BERAMAL Unggul di Pilkada Kolaka 2024, JADI Tertinggal

Minggu, 17 November 2024 - 01:46 WITA

Tak Ikut Debat Ke 3, TIM 28 BERAMAL: Pilih Kampanye Dialogis Langkah Bijak Jelang Pencoblosan Pilkada Kolaka

Berita Terbaru