Mekongganews.id, KOLAKA – Israel, melalui kabinet keamanannya, menggelar rapat darurat pada Kamis, 8 Agustus 2024, di ruang komando bawah tanah markas militer Kirya. Rapat tersebut membahas persiapan Israel dalam menghadapi eskalasi konflik di Timur Tengah, yang semakin memanas setelah kematian komandan Hizbullah, Fuad Shukr, pada 30 Juli 2024.
Dalam pertemuan tersebut, pihak keamanan Israel memprediksi bahwa Hizbullah akan melakukan serangan balasan dengan menargetkan pejabat senior di Israel. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah Israel telah mengeluarkan sejumlah peringatan kepada warga agar menyimpan persediaan makanan dan minuman di tempat yang aman.
Selain itu, rumah sakit di Israel juga tengah memindahkan para pasien ke ruang perawatan bawah tanah sebagai langkah berjaga-jaga, sementara tim penyelamatan telah disiagakan di sejumlah kota besar.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dalam pernyataannya, membenarkan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan kehidupan sehari-hari dengan normal, seraya menekankan pentingnya ketahanan publik dalam situasi krisis.
“Ketahanan publik memungkinkan kami untuk membuat keputusan operasional yang tepat. Dalam menghadapi upaya musuh untuk menabur ketakutan, kita harus melanjutkan kehidupan sehari-hari yang normal,” ujar Gallant.
Gallant juga menyampaikan pesan kepada warga Lebanon melalui akun X pribadinya, @yoavgallant, di mana ia menegaskan bahwa Israel bertujuan menjaga perdamaian dan stabilitas di perbatasan. Namun, ia memperingatkan bahwa Israel tidak akan ragu untuk merespons jika Hizbullah meningkatkan intensitas serangannya.
“Negara Israel bertujuan untuk perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di perbatasan utara kedua negara. Oleh karena itu, kami tidak akan memberi jalan kepada milisi Hizbullah untuk merusak stabilitas di perbatasan dan di dalam negeri,” tulis Gallant.
Dalam postingan yang sama, Gallant mengingatkan Hizbullah untuk tidak mengulangi kesalahan seperti yang dilakukan pada Perang Israel-Lebanon pada tahun 2006.
“Ingatlah penyesalan Hassan Nasrallah atas petualangan berbahaya yang dimulai pada Agustus 2006. Berhati-hatilah agar tidak memulai petualangan yang tidak dipikirkan pada Agustus 2024,” tegasnya.
Sementara itu, Walikota Haifa, Yona Yahav, menyampaikan bahwa peralatan militer Hizbullah telah meningkat sejak perang tahun 2006.
“Mereka memiliki misil yang sangat presisi dan diperkirakan akan menembakkan 4.000 rudal ke arah kami setiap hari,” ujar Yahav. Ia juga mengimbau warga untuk mempersiapkan diri dengan persediaan yang cukup, karena mereka mungkin harus tinggal di tempat penampungan selama empat hingga enam hari jika terjadi serangan.
Diketahui bahwa Israel tidak hanya mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan udara, tetapi juga siaga terhadap kemungkinan serangan melalui darat dan laut. Pada Rabu, 7 Agustus 2024, Gallant berterima kasih kepada Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, atas dukungannya dalam diskusi terkait keamanan Israel dan ancaman dari Iran serta sekutunya. Gallant juga memposting video yang menunjukkan latihan IDF bagi tentara reguler dan cadangan yang ditujukan untuk memperkuat pertahanan di front utara.
“Profesionalisme dan tekad kekuatan memungkinkan kita membuat keputusan penting – dan menyerang musuh kita di tempat yang paling sensitif,” tulis Gallant dalam postingan tersebut.