Oleh: Tofan Mahdi
Ismail Haniyeh, pemimpin tertinggi Biro Politik Hamas, tewas dalam sebuah serangan rudal saat berada di Teheran, ibu kota Iran, Rabu (31/7/2024).
Hamas dan Iran meyakini Israel berada di balik serangan tersebut, yang meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan memperburuk prospek perdamaian antara Palestina dan Israel.
Hamas, Hizbullah Lebanon, dan Iran telah menyatakan secara eksplisit bahwa retaliasi atas pembunuhan Haniyeh tidak bisa terelakkan. Akibat langsung dari tewasnya Haniyeh adalah penderitaan yang semakin dalam bagi rakyat Palestina, terutama mereka yang tinggal di Jalur Gaza yang telah menjadi sasaran serangan militer Israel selama hampir satu tahun terakhir.
Kota Gaza kini porak-poranda dengan infrastruktur yang lumpuh dan fasilitas kesehatan yang belum beroperasi. Serangan Israel yang mengklaim bertujuan melumpuhkan perlawanan pejuang Hamas telah menyebabkan ribuan warga sipil Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, menjadi korban.
Israel juga berusaha membebaskan warga mereka yang disandera oleh Hamas sejak serangan darat ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan ini digunakan sebagai dalih oleh Israel untuk melakukan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 30 ribu rakyat Palestina.
Perundingan damai dan negosiasi pertukaran tahanan terus dilakukan hingga tersiar kabar mengejutkan tewasnya Haniyeh akibat serangan rudal Israel. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengutuk pembunuhan tersebut dan menegaskan bahwa Israel akan mendapatkan balasan yang keras dan setimpal.
“Para pelaku kriminal dan teroris Zionis telah membunuh tamu kita di dalam rumah kita dan membuat kita sangat marah. Kami pun menyiapkan tindakan balasan yang keras atas tragedi ini,” tegas Khamenei seperti dikutip Al Jazeera.
Pemerintah Iran juga menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari dan jenazah Haniyeh rencananya akan dimakamkan di Doha, Qatar.
Analis juga memperkirakan bahwa serangan balasan yang keras kepada Israel akan datang dari Hizbullah, yang diperkirakan akan melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Israel.
Semua pihak kini menunggu bagaimana bentuk retaliasi militer dari Iran dan Hizbullah karena situasi di Timur Tengah yang semakin memanas akan memengaruhi stabilitas politik dan keamanan global.
Pemerintah Indonesia turut mengecam keras pembunuhan Ismail Haniyeh dan menyebut aksi tersebut sebagai tindakan provokatif yang bisa meningkatkan konflik regional.
“Indonesia mengecam pembunuhan atas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, 31 Juli 2024,” cuit akun Kemenlu di Twitter atau X.
Kita semua menunggu perkembangan eskalasi konflik di Timur Tengah. Yang pasti, rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza, akan makin menderita dan harapan untuk mencapai kehidupan yang damai kian jauh dari asa. (Tofan Mahdi)