El Nino Segera Digantikan La Nina Akhir April

- Editor

Selasa, 5 Maret 2024 - 18:13 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi La Nina. (Foto: Pixabay)

Ilustrasi La Nina. (Foto: Pixabay)

Mekongganews.id, KOLAKA – Fenomena suhu lautan pasifik El Nino telah memicu berbagai kejadian ekstrem di tanah air pada paruh akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024.

Berbagai kejadian ekstrem tersebut mulai dari kekeringan, kebakaran hutan, gunung, dan lahan pertanian, kebakaran tempat pembuangan sampah akhir, wabah penyakit, suhu panas yang menyengat, hingga gagal panen yang meluas.

Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan menyebut bahwa harga beras yang mahal akibat kelangkaan di pasaran adalah dampak langsung dari El Nino yang merajalela sepanjang akhir tahun 2023.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksikan bahwa kejayaan El Nino kan berkarakteristik panas akan berakhir pada bulan April 2024 dan akan segera digantikan oleh ‘saudari-nya’ yang berkarakteristik dingin yakni La Nina.

Pernyataan tersebut disampaikan Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari pada diskusi media yang bertemakan “Bahan Pokok Mahal: Pentingnya Keberlanjutan Pangan di Tengah Krisis Iklim” pada Selasa, 3 Maret 2024.

Berdasarkan pernyataan Supari, BMKG telah menemukan banyak tanda kemungkinan La Nina yang terlihat dari beberapa bulan yang lalu

“Berbagai model laut sedang mengindikasikan bahwa terjadi pendinginan, akan terjadi pendinginan, diprediksi terjadi pendinginan, di Samudra Pasifik itu mengindikasikan terjadinya fenomena La Nina,” terang Supari dalam paparannya.

Ia memaparkan, hingga saat ini, BMKG masih belum bisa mengukur kekuatan La Nina yang kemungkinan terjadi pada paruh akhir tahun 2024. Namun, dalam siklus iklim sendiri, La Nina tidak akan terlalu berdampak pada musim kemarau.

“Musim kemarau kalau disertai La Nina kemungkinan curah hujannya tetap tinggi. Memang tidak setinggi di musim hujan, tapi cukup banyak dari curah hujan normal di musim kemarau,” jelas Supari.

Tidak hanya itu, berdasarkan analisis BMKG, terjadinya La Nina setelah El Nino dinilai normal. Terlebih pada 10 tahun terakhir Indonesia mengalami krisis iklim yang cukup ekstrim dengan La Nina dan El Nino yang datang bergantian.

Pada tahun 2015, Indonesia mengalami El Nino kuat yang menyebabkan kekeringan parah. Disusul tahun 2016 berbalik menjadi La Nina. Tahun 2017 fenomena ENSO berada pada kategori netral, kemudian disusul El Nino lemah pada tahun 2018 akhir. Tahun 2019 kata Supari Indonesia kembali mengalami kekeringan.

“2019 itu misalnya kondisi tanpa hujan terjadi sampai 259 hari atau berkisar hampir 8 bulan lebih, 8 bulan lebih di NTT. Jadi sangat kering. Waktu itu berbarengan dengan indian ocean dipole (IOD). Kemudian pada tahun 2020-2022 kita ada La Nina 3 tahun berturut-turut, lalu 2023 kita ada El Nino level moderate/ sedang, dan kemudian 2024 kita ada potensi La Nina lagi,” rinci Supari.

Menurutnya, saat ini Indonesia lebih sering menghadapi iklim yang ekstrim dibandingkan dengan iklim normal. Oleh karena itu, baik pemerintah maupun masyarakat diharapkan untuk selalu bersiap menghadapi krisis iklim tersebut. Terlebih, potensi iklim yang ekstrim dapat terindikasi dari 6 bulan sebelumnya.

“Sehingga kita mau tidak mau harus memahami bahwa kondisi iklim apapun yang terjadi, El Nino atau La Nina, itu akan ada bagian dari sektor pangan yang terdampak,” pungkas Supari.

Berita Terkait

Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri
Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Pada 31 Maret 2025
Demonstran Dirikan Kemah di Depan DPR Jelang Pengesahan Revisi UU TNI
Ketua DPR RI Angkat Bicara soal Penjagaan Koopssus TNI di Hotel Fairmont
Presiden Prabowo Bakal Bentuk Koperasi Desa Merah Putih
Perbedaan Awal Puasa di Indonesia dan Singapura-Brunei, Ini Penjelasan Menteri Agama
Presiden Prabowo Janji Bersihkan Korupsi Pertamina dan Bela Rakyat
Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Larang Ikut Retreat Usai Hasto Ditahan

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 10:07 WITA

Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri

Sabtu, 29 Maret 2025 - 20:20 WITA

Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Pada 31 Maret 2025

Kamis, 20 Maret 2025 - 01:54 WITA

Demonstran Dirikan Kemah di Depan DPR Jelang Pengesahan Revisi UU TNI

Senin, 17 Maret 2025 - 22:40 WITA

Ketua DPR RI Angkat Bicara soal Penjagaan Koopssus TNI di Hotel Fairmont

Selasa, 4 Maret 2025 - 05:49 WITA

Presiden Prabowo Bakal Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Sabtu, 1 Maret 2025 - 01:35 WITA

Perbedaan Awal Puasa di Indonesia dan Singapura-Brunei, Ini Penjelasan Menteri Agama

Rabu, 26 Februari 2025 - 20:02 WITA

Presiden Prabowo Janji Bersihkan Korupsi Pertamina dan Bela Rakyat

Jumat, 21 Februari 2025 - 09:16 WITA

Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Larang Ikut Retreat Usai Hasto Ditahan

Berita Terbaru


Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef (kanan) bersama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan (kiri). (Foto: Istimewa)

Nasional

Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri

Sabtu, 19 Apr 2025 - 10:07 WITA