Mekongganews.id, KOLAKA- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kolaka, Syaifullah Halik, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) memproduksi ferronickel (FeNi) perdana dari fasilitas Smelter Merah Putih yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, pada 27 April 2025.
Ia menilai capaian tersebut sebagai bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan industri nikel berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.
“Alhamdulillah PT Ceria sudah melakukan produksi perdana ferronickel. Tentu ini adalah harapan masyarakat Kabupaten Kolaka,” ujar Syaifullah Halik, Rabu (7/5). Ia menambahkan, “Saya sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kolaka yang mewakili masyarakat wilayah Kecamatan Samaturu, Wolo, dan Iwoimendaa sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada PT Ceria Nugraha Indotama yang sudah bekerja keras membuktikan janjinya kepada masyarakat,” lanjutnya.
Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan keseriusan manajemen Ceria dalam mengimplementasikan program hilirisasi sebagaimana sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Ia berharap kehadiran smelter dapat menciptakan efek berantai yang positif, khususnya bagi warga di sekitar kawasan proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
“Kita berharap adanya smelter ini menjadikan PT Ceria untuk terus meningkatkan kontribusinya terhadap negara dan daerah. Alhamdulillah sejauh ini PT Ceria sudah banyak berkontribusi kepada masyarakat Kabupaten Kolaka,” kata legislator dari Partai Gerindra itu.
Syaifullah menambahkan, semangat dan komitmen PT Ceria layak menjadi teladan bagi perusahaan tambang lain yang beroperasi di Kabupaten Kolaka. “Perusahaan lain jangan hanya janji-janji kepada masyarakat Kabupaten Kolaka tapi sampai hari ini juga belum ada progres yang jelas. Alhamdulillah, PT Ceria hari ini sudah membuktikan itu, dan luar biasanya PT Ceria ini murni investasi Merah Putih,” tegasnya.
Ia juga menggarisbawahi kontribusi Ceria terhadap pembangunan daerah. Selaku wakil masyarakat di wilayah lingkar tambang, Syaifullah menyebutkan bahwa meskipun perjalanan perusahaan penuh dinamika, keseriusan dalam berkontribusi tetap terlihat nyata.
“Kami berharap terkait dengan kontribusi dengan tenaga kerja lokal untuk terus ditingkatkan. Termasuk pemberdayaan pengusaha lokal, itu sudah ada Perda-nya. Kami juga berterima kasih kepada PT Ceria bahwa tenaga kerja asing di sana sangat sedikit sekali dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada di Kolaka ini. TKA disana itu hanya datang untuk memasang alat di pabrik dan setelah itu ilmunya mereka transfer kepada pekerja lokal,” jelasnya.
Ia menyebut, salah satu langkah luar biasa dari PT Ceria adalah mengirim anak-anak Kolaka untuk belajar teknologi di Cina. “Itikad baik PT Ceria sangat luar biasa. Mereka memang lebih memprioritaskan SDM lokal ketimbang TKA. Benar membangun dari daerah demi masa depan bangsa yang lebih maju. Kalau SDM kuat, pasti kita akan berdaya saing, handal dan bisa lebih profesional. Olehnya itu, sepatutnya kita memberi support kepada PT Ceria,” ucapnya.
Mengenai isu lingkungan dan persoalan lahan, Syaifullah mengakui bahwa hal tersebut merupakan tantangan yang tak terhindarkan di industri pertambangan. Namun, ia melihat PT Ceria mampu menangani masalah tersebut secara persuasif. “Mereka melakukan pendekatan persuasif dengan membangun komunikasi intensif sehingga kejadian-kejadian yang tidak diinginkan bisa diminimalisir,” kata dia. (*)