Mekongganews.id, KOLAKA- Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengungkapkan rencana untuk merumuskan kurikulum pendidikan berbasis cinta.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Penguatan Motivasi Kinerja ASN dan Peresmian Sarpras Pendidikan dan Keagamaan SBSN 2024 di Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Menag Nasaruddin, madrasah merupakan benteng penting bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Ke depan, kita ingin merumuskan pendidikan berbasis cinta. Dengan demikian, seluruh Tanah Air akan menjadi protektor atas segala tantangan di masa mendatang,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. Sebaliknya, semua agama mengajarkan kebaikan yang berperan menciptakan kedamaian dunia.
Tantangan ke depan, menurutnya, adalah bagaimana memperdalam konsolidasi ajaran agama di masyarakat.
“Semakin sadar kita menjalankan ajaran agama masing-masing, maka akan damai dunia ini. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengonsolidasi ajaran agama kepada masyarakat secara mendalam,” tambahnya.
Menag juga menyoroti keberhasilan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak yang berlangsung lancar. Ia menilai bahwa Kementerian Agama turut berkontribusi pada praktik politik yang baik di Indonesia.
“Kita mampu mempertontonkan pesta demokrasi dengan baik. Ini tidak terlepas dari kontribusi Kementerian Agama dalam menebar dan membina kehidupan keagamaan,” kata Nasaruddin.
Dalam acara tersebut, Menag turut meresmikan gedung SBSN dan mengingatkan pentingnya merawat serta memanfaatkan sarana prasarana yang ada.
“Mari ciptakan kesadaran bersama, agar menjadikan MAN bukan saja sebagai sekolah, tapi taman bunga. Semua konsen merawatnya. Mari kita ciptakan miniatur surga di gedung kita masing-masing,” tutupnya.