Calonnya Banyak Tumbang di Pilkada, Megawati Geram: Demokrasi Terancam Mati!

- Editor

Kamis, 28 November 2024 - 11:21 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hasil Quick Count Pilkada 2024 membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri geram dan menyoroti kekalahan partainya di sejumlah Provins. (Foto: Tangkapan Layar)

Hasil Quick Count Pilkada 2024 membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri geram dan menyoroti kekalahan partainya di sejumlah Provins. (Foto: Tangkapan Layar)

Mekongganews.id, KOLAKA- Hasil Quick Count Pilkada 2024 membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri geram dan menyoroti kekalahan partainya di sejumlah Provinsi.

Salah satunya di Provinsi Jawa Tengah, di mana calon dari PDIP tumbang dan menyebut demokrasi terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara.

“Demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara,” ujar Megawati dalam video yang dirilis PDI Perjuangan, Rabu 27 November 2024 malam.

Megawati menyoroti kekalahan jagoannya di sejumlah Provinsi yang diduga kuat adanya kekuatan masif. Seperti Andika Perkasa keok di Jateng, Tru Rismaharini di Jatim, Eddy Rahmayadi di Sumatera Utara.

“Hal ini nampak di beberapa wilayah yang saya amati terus menerus seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, hingga Sulawesi Utara dan berbagai provinsi lainnya,” imbuhnya.

Soroti kekuatan masif

Dalam video itu, Mega juga menyebut dirinya mendapatkan laporan masifnya pengerahan para penjabat kepala daerah dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024.

Hal itu diantaranya dukungan praktis hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral di Jawa Tengah.

“Ini tidak boleh dibiarkan lagi, mengingat Mahkamah Konstitusi telah mengambil keputusan penting bahwa aparatur negara yang tidak netral, bisa dipidanakan,” tuturnya.

Megawati menyebut Provinsi Jateng bukan hanya kandang banteng, tetapi juga tempat tumbuhnya gagasan nasionalisme dan patriotisme. Ia meyakini dan menilai partainya tidak akan tumbang jika Pilkada dilakukan secara “fair, jujur, dan berkeadilan.”

Oleh karena itu, Mega menduga situasi di Jateng akibat ada mobilisasi oleh kekuasaan menyebabkan terjadinya pembungkaman.

“Apa yang terjadi saat ini sudah di luar batas-batas kepatutan etika, moral dan hati nurani,” kata Presiden RI ke-5 ini.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh simpatisan, anggota dan kader PDIP serta seluruh rakyat Indonesia untuk tidak takut menyuarakan kebenaran.

Sebagai bentuk perlawanan, PDIP tidak akan menyerah usai kalah di kandang banteng. Ia menyebut PDIP akan melakukan perlawanan secara terukur dalam koridor hukum yang sesuai aturan perundang-undangan.

Mega menyatakan ada beberapa poin yang akan dilakukan pihaknya. Pertama adalah menjaga dan mengamankan setiap suara rakyat dengan sebaik-baiknya.

Kedua, mengumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama juga politik uang. PDIP juga akan mengumpulkan ketidak-netralan penjabat kepala daerah, dan juga tekanan yang diberikan kepada kepala desa.

Ketiga, ia akan mengumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bansos yang dilakukan secara masif dan praktik-praktik politik uang yang terjadi.

Keempat, PDIP akan mengumpulkan berbagai fakta penghadangan, seperti yang terjadi di daerah Banten yang menyebabkan ketidakadilan.

“Kelima, terus galang kekuatan rakyat agar berani menyuarakan kebenaran,” pungkasnya.

Berita Terkait

Era Baru Reforma Agraria: Pengelolaan Ribuan Hektare Tanah Negara Kini Lebih Terbuka
Indonesia dan Arab Saudi Bersinergi Tingkatkan SDM Industri
Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Pada 31 Maret 2025
Demonstran Dirikan Kemah di Depan DPR Jelang Pengesahan Revisi UU TNI
Ketua DPR RI Angkat Bicara soal Penjagaan Koopssus TNI di Hotel Fairmont
Presiden Prabowo Bakal Bentuk Koperasi Desa Merah Putih
Perbedaan Awal Puasa di Indonesia dan Singapura-Brunei, Ini Penjelasan Menteri Agama
Presiden Prabowo Janji Bersihkan Korupsi Pertamina dan Bela Rakyat

Berita Terkait

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:53 WITA

Era Baru Reforma Agraria: Pengelolaan Ribuan Hektare Tanah Negara Kini Lebih Terbuka

Sabtu, 29 Maret 2025 - 20:20 WITA

Tok! Pemerintah Resmi Tetapkan 1 Syawal 1446 H Pada 31 Maret 2025

Kamis, 20 Maret 2025 - 01:54 WITA

Demonstran Dirikan Kemah di Depan DPR Jelang Pengesahan Revisi UU TNI

Senin, 17 Maret 2025 - 22:40 WITA

Ketua DPR RI Angkat Bicara soal Penjagaan Koopssus TNI di Hotel Fairmont

Selasa, 4 Maret 2025 - 05:49 WITA

Presiden Prabowo Bakal Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Sabtu, 1 Maret 2025 - 01:35 WITA

Perbedaan Awal Puasa di Indonesia dan Singapura-Brunei, Ini Penjelasan Menteri Agama

Rabu, 26 Februari 2025 - 20:02 WITA

Presiden Prabowo Janji Bersihkan Korupsi Pertamina dan Bela Rakyat

Jumat, 21 Februari 2025 - 09:16 WITA

Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Larang Ikut Retreat Usai Hasto Ditahan

Berita Terbaru