Mekongganews.id, KOLAKA – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membeberkan mengenai rencana kakaknya, Prabowo Subianto, mengejar ratusan pengemplang pajak.
Sebab, perilaku tidak taat itu telah membuat penerimaan negara hilang Rp 300 triliun.
Hashim pun menyatakan bahwa Prabowo sudah memegang daftar 300 pengusaha yang belum memenuhi kewajiban pajaknya itu.
Ratusan pengusaha itu disebut-sebut bergerak di sektor perkebunan kepala sawit.

Menurut Hashim, Prabowo mendapatkan data tersebut dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan serta Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh.
Bahkan, sudah dikonfirmasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Ada jutaan hektar kawasan hutan diokupasi liar oleh pengusaha kebun sawit nakal ternyata sudah diingatkan tapi sampai sekarang belum bayar,” kata Hashim.
Menurutnya, data yang dipegang Prabowo itu berasal dari audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Itu adalah potensi penerimaan negara yang bisa didapatkan dari perbaikan tata kelola kelapa sawit,” ungkap Jodi, dikutip Minggu, 13 Oktober 2024.
Ya, potensi penerimaan itu berasal di antaranya dari denda administrasi terkait dengan pelanggaran pemenuhan kewajiban plasma dan sawit dalam kawasan hutan. Selain itu, juga berasal dari ekstensifikasi dan intensifikasi pajak dari sektor ini.