Mekongganews.id, KOLAKA – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah iklim yang semakin mendesak.
Dalam pidatonya di acara Like Festival yang digelar oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup di Jakarta Convention Center, Presiden menyoroti sektor pertambangan sebagai salah satu kontributor terbesar terhadap kerusakan lingkungan.
“Jika lingkungan tidak bisa terjaga, maka yang paling terpengaruh adalah kualitas hidup kita, baik dalam bentuk penyakit, kekeringan, maupun kelangkaan pangan,” ujar Jokowi.
Ia menyatakan bahwa sektor energi dan pertambangan adalah penyumbang terbesar kerusakan, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Jokowi menekankan bahwa setiap usaha pertambangan wajib memiliki persemaian, pemulihan lingkungan, dan rehabilitasi hutan sebagai bagian dari tanggung jawab mereka.
“Ini harus menjadi perhatian utama Kementerian Kehutanan,” tambahnya.
Presiden juga mengapresiasi peran kelompok masyarakat dalam upaya mengatasi tantangan iklim, dan menyadari bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.
“Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga lingkungan,” katanya.
Dalam upaya lebih lanjut untuk mengatasi kerusakan lingkungan, Presiden Jokowi baru saja menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 77 tahun 2024 tentang percepatan pembangunan fasilitas persemaian di pertambangan mineral dan batubara.
Perpres ini, yang diterbitkan pada 5 Agustus 2024, mengatur kewajiban perusahaan tambang untuk membangun dan mengelola persemaian.
Perpres 77 mengatur bahwa perusahaan tambang wajib melaksanakan tahapan dari perencanaan hingga pelaksanaan fasilitas persemaian, dengan seluruh biaya ditanggung oleh masing-masing perusahaan.
Pemerintah memberikan batas waktu hingga 31 Desember 2025 untuk menyelesaikan pembangunan ini. Jika tidak, perusahaan yang bersangkutan akan dikenakan sanksi tegas.
Melalui regulasi ini, Presiden berharap upaya rehabilitasi lingkungan di sektor pertambangan dapat berjalan lebih cepat dan efektif, serta memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan di Indonesia.