Rektor UII Kritik Komersialisasi Guru Besar: Cukup Panggil Saya Fathul

- Editor

Sabtu, 20 Juli 2024 - 08:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid. (Foto: Istimewa)

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid. (Foto: Istimewa)

Mekongganews.id, KOLAKA –  Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid, mengeluarkan surat edaran yang meminta agar gelar akademiknya tidak dicantumkan dalam berbagai dokumen.

Langkah ini diambil sebagai bentuk perlawanan terhadap komersialisasi gelar profesor di kalangan nonakademis.

Dalam akun Facebook pribadinya, Fathul juga meminta agar dirinya tidak lagi dipanggil dengan sebutan ‘prof’.

“Mulai hari ini mohon jangan panggil saya dengan sebutan ‘prof’,” tulis Fathul pada Kamis (18/7). Ia lebih memilih dipanggil Fathul, Mas Fathul, atau Pak Fathul.

Fathul menyoroti fenomena pemberian gelar akademik kepada individu di sektor nonakademik, politisi, dan pejabat publik yang lebih mementingkan status daripada amanah.

Ia menganggap tindakan ini sebagai usaha mendesakralisasi jabatan profesor agar tidak dianggap sebagai status sosial yang dikejar tanpa mempertimbangkan etika.

“Ini sebenarnya juga sebagai respon saya, untuk memberikan perlawanan simbolik kecil terkait dengan carut marut pemberian gelar profesor yang sekarang melanda bangsa kita,” kata Fathul (18/7).

Pencorengan Peradaban Pendidikan

Menurut Fathul, tren komersialisasi gelar akademik hanya akan mencoreng peradaban pendidikan. Ia berharap ikhtiarnya ini mampu menjaga muruah gelar akademik di tengah banyaknya orang yang mendewakannya.

Jabatan profesor, menurut Fathul, adalah capaian akademik dengan tanggung jawab publik yang besar. Ia menilai saat ini di Indonesia semakin banyak profesor, tetapi sulit menemukan intelektual publik yang konsisten melantangkan kebenaran ketika terjadi penyelewengan.

“Kita tidak ingin ada sekelompok orang, termasuk politisi dan pejabat, yang mengejar jabatan ini lebih karena status daripada amanah,” ujar pakar teknologi informasi jebolan program doktor Universitas Agder, Norwegia tersebut.

Surat Edaran Terkait Gelar Akademik Rektor UII

Permintaan Fathul agar gelar akademiknya tidak dicantumkan dalam surat, dokumen, serta produk hukum kampus tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 2748/Rek/10/SP/VII/2024. Surat ini dialamatkan kepada seluruh pejabat struktural di lingkungan UII dan diteken oleh Fathul Wahid sendiri pada Kamis (18/7).

Ia meminta agar namanya ditulis tanpa gelar menjadi “Fathul Wahid” untuk memperkuat atmosfer kolegial dalam tata kelola perguruan tinggi. Fathul menegaskan bahwa edaran ini hanya berlaku untuk dirinya sendiri dan tidak mewajibkan dosen atau pejabat UII mengambil langkah serupa.

“Kalau langkah kecil ini diikuti, saya akan sangat berbahagia. Jika ini menjadi gerakan kolektif untuk mendesakralisasi jabatan profesor dan lebih menekankan tanggung jawab akademik, kita berharap profesi ini menjadi terhormat,” tambahnya.

“Saya berharap semakin banyak profesor yang berkenan ikut dalam gerakan moral simbolik ini, sehingga bisa menjadi budaya egaliter baru yang permanen,” pungkas Fathul.

 

Berita Terkait

Bahlil Lulus S3 di UI Hanya 1,5 Tahun, Netizen: Kampus UI Menyala
Raffi Ahmad Batal Menjadi Doktor (HC), Kemendukbudristek: Tak Kantongi Izin dari Pemerintah
Alumni Unhas, Rektor UM Kendari Kembali Masuk Top 2 Persen Ilmuwan Sains Dunia
Dukung Perjuangan Palestina, Pondok Pesantren Darul Aman Gombara Gelar Shalat Gaib untuk Mengenang Ismail Haniyah
Prof Budi Wiweko, Guru Besar UI, Jadi Orang Indonesia Pertama Terima Gelar Kehormatan RANZCO
Kolaborasi USM dan BRIN Meneliti Peluang BUMDes dalam Pengembangan Desa di Area Tambang Nikel Kolaka
Wisuda Ke-78 UIKA Bogor, Pengurus Dewan Dakwah Sulsel Raih Gelar Doktor
Pentingnya Menanamkan Tujuan Pendidikan M. Natsir

Berita Terkait

Rabu, 16 Oktober 2024 - 19:10 WITA

Bahlil Lulus S3 di UI Hanya 1,5 Tahun, Netizen: Kampus UI Menyala

Jumat, 4 Oktober 2024 - 17:16 WITA

Raffi Ahmad Batal Menjadi Doktor (HC), Kemendukbudristek: Tak Kantongi Izin dari Pemerintah

Jumat, 27 September 2024 - 08:44 WITA

Alumni Unhas, Rektor UM Kendari Kembali Masuk Top 2 Persen Ilmuwan Sains Dunia

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 05:21 WITA

Dukung Perjuangan Palestina, Pondok Pesantren Darul Aman Gombara Gelar Shalat Gaib untuk Mengenang Ismail Haniyah

Rabu, 31 Juli 2024 - 07:11 WITA

Prof Budi Wiweko, Guru Besar UI, Jadi Orang Indonesia Pertama Terima Gelar Kehormatan RANZCO

Selasa, 23 Juli 2024 - 10:27 WITA

Kolaborasi USM dan BRIN Meneliti Peluang BUMDes dalam Pengembangan Desa di Area Tambang Nikel Kolaka

Sabtu, 20 Juli 2024 - 08:53 WITA

Rektor UII Kritik Komersialisasi Guru Besar: Cukup Panggil Saya Fathul

Kamis, 18 Juli 2024 - 15:37 WITA

Wisuda Ke-78 UIKA Bogor, Pengurus Dewan Dakwah Sulsel Raih Gelar Doktor

Berita Terbaru