Mekongganews.id, KOLAKA – Kasus kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh pecah ban masih mendominasi di Indonesia. Oleh karena itu, pemilik kendaraan bermotor, khususnya roda empat, wajib mengecek kondisi ban sebelum bepergian.
Tidak hanya urusan angin maupun usia ban, perawatan juga menjadi faktor penting dalam keselamatan berkendara. Berdasarkan catatan KNKT, persentase jumlah kecelakaan akibat pecah ban mencapai 80 persen pada 2019.
Melihat hal itu, Himawan Putra Corporation (HPC) menawarkan solusi dengan memperkenalkan mesin pemasangan ban merek Corghi untuk meminimalisir kecelakaan. CEO PT HPC Prayitno Himawan menyebutkan bahwa sosialisasi pemasangan ban dan penggunaan mesin ini telah dilakukan di tiga kota besar, yaitu Surabaya, Semarang, dan Jakarta selama sepekan terakhir.
“Kami berasumsi bahwa 40 persen bengkel telah menggunakan mesin ini,” kata Prayitno saat sosialisasi mesin Corghi di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Juli 2024.
Himawan menegaskan bahwa perawatan ban tidak bisa dianggap sepele oleh pemilik kendaraan. Pasalnya, selain mesin, ban juga memiliki peran besar dalam keselamatan berkendara.
“Pentingnya edukasi masyarakat, pelaku usaha perawatan kendaraan, pengusaha bengkel, mekanik, teknisi, dan juga mitra strategis untuk lebih memperhatikan keutamaan perawatan kaki-kaki kendaraan, terutama pengetahuan ilmu bongkar pasang ban demi keselamatan berkendara,” kata Prayitno.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat pecah ban, salah satunya adalah dengan pemasangan ban menggunakan mesin Corghi. Corghi sendiri sudah dikenal sebagai pelopor mesin pemasangan ban. Kualitas brand asal Italia itu telah teruji di berbagai belahan dunia, sehingga sudah sepatutnya Corghi diperkenalkan ke pasar Asia, khususnya Indonesia.
Sementara itu, Vice President PT. HPC Kevinski Himawan menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan pelatihan terkait penggunaan mesin Corghi tersebut. Pelatihan ini dilakukan dengan mendatangkan langsung pakar peralatan dan permesinan bengkel berstandar internasional.
“Dalam training ini, HPC melakukan pendekatan kombinasi teori dan praktik, para teknisi mendapatkan wawasan langsung tentang operasional mesin tire changer, balancing, wheel alignment, serta quick check,” tambahnya.
Kevin menegaskan bahwa ada banyak faktor yang dapat menyebabkan ban pecah pada kendaraan. Salah satunya adalah proses penambalan cacing yang umumnya terjadi pada ban tubeless. “Bedanya, proses penambalan cacing yang punya kami dilengkapi serat kawat yang begitu dipasang akan menyatu dengan ban. Artinya, ancaman tambalan itu terlepas nyaris tak mungkin terjadi,” terangnya.
Manager Area Export Corghi, Simone Revelli, menegaskan bahwa tidak hanya SOP mekanik dalam pemasangan ban yang penting, tetapi pemilihan ban juga penting untuk menentukan keselamatan berkendara.
“Ban dengan low profile bisa menjadi pilihan yang cocok untuk di Indonesia. Tentunya ini bisa disesuaikan dengan kondisi jalanan tol saat kami berkendara dari Surabaya ke Semarang,” tutupnya.