Mekongganews.id, KOLAKA – Ungkapan “Netanyahu United” sebagai plesetan dari Nahdlatul Ulama (NU) karena sama-sama disingkat NU menjadi trending di media sosial X (sebelumnya Twitter).
Pantauan Mekongganews, sejak kemarin Senin, 15 Juli hingga kini Selasa, 16 Juli, “Netanyahu United” masih bertengger di kolom topik trending X.
Mayoritas cuitan warganet yang menggunakan istilah “Netanyahu United” didasari oleh fenomena lima warga Nahdliyin ada yang menyebut mereka intelektual melakukan pertemuan langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Warganet di platform X dan Instagram ramai membahas fenomena tersebut. Tak sedikit juga para pemuka agama, aktivis, hingga tokoh NU sendiri yang memberikan pernyataan terkait hal itu.
Ada juga warganet yang mengedit lambang bendera NU yang mulanya berwarna hijau putih menjadi biru putih, mirip dengan bendera Israel.
Adapun kalimat yang semula “Nahdlatul Ulama” juga diubah menjadi “Netanyahu United”.
Pihak PBNU hingga kini masih belum memberikan pernyataan terkait plesetan logo tersebut. Meskipun belum diketahui secara pasti siapa kreator pertamanya, namun logo tersebut, termasuk ungkapan “Netanyahu United” sebagai plesetan kepada NU, sudah berseliweran di X.
Adapun pertemuan antara lima orang Nahdliyin dengan Presiden Israel yang menarik banyak perhatian publik itu masih belum diketahui secara pasti kapan tanggal pelaksanannya. Namun, pada Minggu, 14 Juli 2024.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Mohamad Syafi’ Alielha sudah memberikan respons resmi terkait tindakan tersebut. Pria dengan sapaan akrab Savic Ali itu dengan tegas menyebutkan bahwa PBNU tidak memberikan mandat apapun bagi mereka untuk melakukan pertemuan tersebut.
Pria yang pernah berkiprah di dunia aktivis itu menyebutkan bahwa tindakan semacam itu dilakukan sebab tidak memahami situasi geopolitik saat ini.
Sebelum munculnya fenomena terkait warga Nahdliyin tersebut, NU sendiri pernah dikritik oleh warganet lantaran keputusan pemerintah yang memperbolehkan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan untuk mengelola tambang.
Diketahui, sebelumnya juga ada yang memplesetkan nama NU menjadi UN dengan kepanjangan “Ulama Nambang” di media sosial. (*)
